Siapa yang memujimu dengan sesuatu yang tidak ada padamu, maka waspada. Suatu ketika kau pun takkan aman darinya. Ia akan mencacimu dengan sesuatu yang tiada pula ada padamu.
Dalam hidup ini kita perlu waspada. Siapa saja yang harus kita waspadai? Salah satunya adalah orang yang punya hobi menjilat. Ia senang mengobral kata-kata sehingga tidak sesuai dengan kenyataan. Biasanya karena ada maunya dia menyebut segala sesuatunya dengan dibesar-besarkan. Bahkan kalau pun tak ada pasti diada-adakan.
Apabila ia, sang penjilat, menginginkan sesuatu dari kita maka ia akan banyak menyebut kelebihan kita. Ia akan memuji dengan kata yang muluk-muluk. Bahkan apa yang dikatakannya tidak ada pada diri kita ia terus saja menggombal. Terhadap orang yang demikian kita harus hati-hati dan waspada. Ia bisa menyebutkan sesuatu yang yang tidak ada seakan-akan menjadi kelebihan kita. Suatu ketika dengan maksud yang berbeda ia juga bisa menyebutkan sesuatu yang tidak ada pada diri kita. Hanya kali ini maksudnya untuk menjelek-jelekkan kita.
Dalam hitungan menitpun seorang penjilat bisa saja berubah haluan. Ketika ia butuh sesuatu ia memuji-muji kita. Setelah kita jelaskan bahwa apa yang dia mau kita tidak bisa memenuhinya di langsung saja memaki. Semua pujian lenyap berganti cercaan. Orang yang seperti ini tentu saja menjengkelkan. Demikian pula sebaliknya. Karena suatu hal ia mencaci maki seseorang yang dianggapnya lawan. Lalu yang dicaci maki memberikan barang yang cukup beharga bagi dirinya langsung ia diam. Bila ditambah pemberiannya maka akan berganti pujian yang meluncur dari mulutnya.
Dalam hidup ini kita perlu waspada. Siapa saja yang harus kita waspadai? Salah satunya adalah orang yang punya hobi menjilat. Ia senang mengobral kata-kata sehingga tidak sesuai dengan kenyataan. Biasanya karena ada maunya dia menyebut segala sesuatunya dengan dibesar-besarkan. Bahkan kalau pun tak ada pasti diada-adakan.
Apabila ia, sang penjilat, menginginkan sesuatu dari kita maka ia akan banyak menyebut kelebihan kita. Ia akan memuji dengan kata yang muluk-muluk. Bahkan apa yang dikatakannya tidak ada pada diri kita ia terus saja menggombal. Terhadap orang yang demikian kita harus hati-hati dan waspada. Ia bisa menyebutkan sesuatu yang yang tidak ada seakan-akan menjadi kelebihan kita. Suatu ketika dengan maksud yang berbeda ia juga bisa menyebutkan sesuatu yang tidak ada pada diri kita. Hanya kali ini maksudnya untuk menjelek-jelekkan kita.
Dalam hitungan menitpun seorang penjilat bisa saja berubah haluan. Ketika ia butuh sesuatu ia memuji-muji kita. Setelah kita jelaskan bahwa apa yang dia mau kita tidak bisa memenuhinya di langsung saja memaki. Semua pujian lenyap berganti cercaan. Orang yang seperti ini tentu saja menjengkelkan. Demikian pula sebaliknya. Karena suatu hal ia mencaci maki seseorang yang dianggapnya lawan. Lalu yang dicaci maki memberikan barang yang cukup beharga bagi dirinya langsung ia diam. Bila ditambah pemberiannya maka akan berganti pujian yang meluncur dari mulutnya.
Akhlak seperti ini disamping tidak baik juga membahayakan orang lain dalam pergaulan. Akhlak seperti ini menyuburkan sifat hipokrit (munafik) di antara anggota masyarakat. Padahal akhlak seperti itu tidak disukai oleh orang banyak. Hal tersebut dapat dirasakan dari banyaknya komentar apabila ada yang berlaku demikian,
dengan berkata, “DASAR PENJILAT !”
Mudah-mudahan kita tidak termasuk ke dalam kategori sebagai seorang penjilat dan jangan coba-coba menjadi penjilat. Karena anda akan melakukannya kembali. Bila kita ada yang sudah termasuk dalam kategori penjilat, ubahlah sikap kita mulai dari sekarang dan bertobatlah, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Terima Kasih, telah membaca....
--oOo--
0 comments :
Post a Comment