Pakaian, secara umum dipahami sebagai “alat” untuk melindungi tubuh atau sebagai “fasilitas” untuk memperindah penampilan. Tetapi selain untuk memenuhi kedua fungsi tersebtu, pakaian pun dapat berfungsi sebagai “alat” komunikasi yang bersifat non-verbal, karena pakaian ternyata mengandung simbol-simbol yang memiliki beragam makna.
Berbicara tentang pakaian tentu saja hal yang paling banyak disorot dalam Islam adalah masalah pakaian wanita, walaupun kewajiban berbusana sesuai dengan perintah agama bukan saja terhadap perempuan, tetapi juga terhadap laki-laki. Alasannya jelas bahwa wanita memiliki batasan aurat yang lebih luas dibanding pria. Karena itu jangan heran jika Islam memberikan rambu-rambu yang ekstra ketat terhadap masalah pakaian wanita, melebihi ketentuan yang harus dipenuhi dalam hal pakaian pria. Hal itu karena Islam mengajarkan kita untuk selalu menutup aurat dan tidak bermegah-megahan atau berlebih-lebihan yang menjurus kepada kemubaziran.
Islam menganggap pakaian yang dikenakan adalah simbol identitas, kepribadian, kehormatan, dan kesederhanaan bagi seseorang, yang dapat melindunginya dari berbagai bahaya yang mungkin mengancam dirinya. Baik yang bersifat jasmani maupun yang bersifat rohani. Karena itu dalam Islam pakaian memiliki karakteristik yang sangat spesifik, yang jauh dari tujuan ekonomis apalagi dari tujuan yang mengarah pada pelecehan penciptaan makhluk Allah. Atas dasar itulah di dalam Islam ditetapkan beberapa prinsip berikut:
- Pakaian yang dikenakan oleh seseorang sebagai ungkapan ketaatan dan ketundukannya kepada Allah, karena itu berpakaian bagi seorang Muslim maupun Muslimah memiliki nilai ibadah. Oleh karena demikian dalam berpakaian seseorang dituntut harus mengikuti aturan yang ditetapkan Allah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
- Pakaian yang dikenakan seseorang tidak menentukan kepribadiannya secara mutlak, akan tetapi sedikit banyaknya kepribadian seseorang akan tecermin dan dapat dilihat melalui pakaian yang dikenakan.
- Setiap Muslim baik pria maupun wanita memiliki kedudukan yang sama di depan Allah, yang membedakan adalah takwanya, bukan penampilan dan pakaiannya.
- Namun, melalui cara berpakaian yang Islami, sesungguhnya Allah berkehendak memuliakan manusia sebagai makhluk yang memang telah Allah ciptakan sebagai makhluk yang mulia. Sebaliknya dengan tidak mengikuti cara berpakaian sesuai perintah Allah, meyebabkan kedudukan dan martabat kemanusiaannya menjadi terpuruk di sisi Allah Maha Pencipta.
Berangkat dari ilustrasi di atas maka dapat kita pahami bahwa busana Islami merupakan perintah agama yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim dan Muslimah setelah mereka secara umur mulai meninggalkan masa kanak-kanak menuju masa remaja yang dalam bahasa fikih lebih dikenal sebagai masa akil baligh. Hal ini didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi Muhammad Saw.
Karena itu, seorang Muslim dan Muslimah wajib mengetahui aturan berpakaian dalam Islam secara komprehensif, agar dalam berpakaian dan berpenampilan ia akan mendapatkan ridha Allah SWT, bukan sebaliknya mendapatkan murka dari-Nya.
0 comments :
Post a Comment